Kalau mendengar kata mimpi, seringkali kita mengkaitkannya dengan
sesuatu yang gaib atau tidak bisa dijelaskan dengan logika. Namun,
ternyata ada juga lo, penjelasan tentang mengapa dan bagaimana manusia
bisa bermimpi.
Sepertiga hidup manusia dihabiskan dengan tidur, dan ketika manusia tidur, pasti ada kalanya manusia bermimpi, walau kebanyakan mimpi kita tidak bisa kita ingat. Sebenarnya tidur dan bermimpi adalah hal alami yang penting bagi manusia. Dengan tidur, manusia dapat menyegarkan tubuh kembali. Dan dengan bermimpi kita dapat menghilangkan stres kita.
Semua mimpi yang manusia alami saat tidur, ada hubungannya dengan emosi-emosi, ketakutan-ketakutan, kerinduan-kerinduan, kebutuhan-kebutuhan dan kenangan-kenangan kita. Walau memang ada kalanya, kita juga tidak tahu dan tidak pernah mengalami hal yang terjadi dalam mimpi kita. Melalui mimpi, kita dapat merealisasikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi dalam hidup kita. Sehingga dalam hal ini, mimpi dapat membantu manusia untuk mengurangi stres.
Lalu bagaimana proses manusia bermimpi ?
Ketika manusia tidur, gelombang otak tetap dihasilkan oleh 'lalu lintas elektro' yang melintas melalui neuron-neuron dalam otak. Gelombang otak tersebut dihasilkan berdasarkan keadaan seseorang, apakah orang tersebut terjaga, waspada, mengantuk atau tertidur lelap. Gelombang otak ini dapat diukur dengan alat bernama elektroensefalograf ( EEG ).
Ada beberapa tahapan dalam tidur manusia. Antara lain, tahap setengah sadar, tahap terlelap, tahap NREM ( nonrapid eye movement ) dan tahap REM ( rapid eye movement ). Yang dimaksud dengan REM adalah kondisi yang ditunjukkan manusia, yang menunjukkan mereka sedang bermimpi. Hal ini ditunjukkan dengan gerakan mata yang cepat dibawah kelopak mata. Kondisi ini terjadi sekitar 20 persen dari tidur malam orang dewasa, sedangkan pada bayi yang baru lahir menghabiskan lebih dari 80 persen total waktu tidurnya dengan REM. Tahapan tidur terus terjadi berulang hingga 5 kali dengan selang waktu 90 menit. Periode REM terakhir berlangsung hingga 50 menit.
Selain itu, ada beberapa faktor yang membuat mimpi setiap orang berbeda. Mulai dari kondisi fisik ( sehat atau sakit ), faktor biologis, faktor lingkungan dan mental manusia yang sedang bermimpi tersebut.
Semoga artikel kali ini dapat menjawab pertanyaan anda tentang mengapa manusia bisa bermimpi dan proses mimpi tersebut. sekian :)
sumber : popdyoup.blogspot.com
Sepertiga hidup manusia dihabiskan dengan tidur, dan ketika manusia tidur, pasti ada kalanya manusia bermimpi, walau kebanyakan mimpi kita tidak bisa kita ingat. Sebenarnya tidur dan bermimpi adalah hal alami yang penting bagi manusia. Dengan tidur, manusia dapat menyegarkan tubuh kembali. Dan dengan bermimpi kita dapat menghilangkan stres kita.
Semua mimpi yang manusia alami saat tidur, ada hubungannya dengan emosi-emosi, ketakutan-ketakutan, kerinduan-kerinduan, kebutuhan-kebutuhan dan kenangan-kenangan kita. Walau memang ada kalanya, kita juga tidak tahu dan tidak pernah mengalami hal yang terjadi dalam mimpi kita. Melalui mimpi, kita dapat merealisasikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi dalam hidup kita. Sehingga dalam hal ini, mimpi dapat membantu manusia untuk mengurangi stres.
Lalu bagaimana proses manusia bermimpi ?
Ketika manusia tidur, gelombang otak tetap dihasilkan oleh 'lalu lintas elektro' yang melintas melalui neuron-neuron dalam otak. Gelombang otak tersebut dihasilkan berdasarkan keadaan seseorang, apakah orang tersebut terjaga, waspada, mengantuk atau tertidur lelap. Gelombang otak ini dapat diukur dengan alat bernama elektroensefalograf ( EEG ).
Ada beberapa tahapan dalam tidur manusia. Antara lain, tahap setengah sadar, tahap terlelap, tahap NREM ( nonrapid eye movement ) dan tahap REM ( rapid eye movement ). Yang dimaksud dengan REM adalah kondisi yang ditunjukkan manusia, yang menunjukkan mereka sedang bermimpi. Hal ini ditunjukkan dengan gerakan mata yang cepat dibawah kelopak mata. Kondisi ini terjadi sekitar 20 persen dari tidur malam orang dewasa, sedangkan pada bayi yang baru lahir menghabiskan lebih dari 80 persen total waktu tidurnya dengan REM. Tahapan tidur terus terjadi berulang hingga 5 kali dengan selang waktu 90 menit. Periode REM terakhir berlangsung hingga 50 menit.
Selain itu, ada beberapa faktor yang membuat mimpi setiap orang berbeda. Mulai dari kondisi fisik ( sehat atau sakit ), faktor biologis, faktor lingkungan dan mental manusia yang sedang bermimpi tersebut.
Semoga artikel kali ini dapat menjawab pertanyaan anda tentang mengapa manusia bisa bermimpi dan proses mimpi tersebut. sekian :)
sumber : popdyoup.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar