MEMBRAN SEL
-
Membran sel adalah bagian sel yang membatasi
sitoplasma.
-
Ciri-ciri :
ü
Membran tidak dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop biasa;
ü
Sangat tipis dan hanya terdiri atas dua lapis
fosfolipid;
ü
Bagian kepala (fosfat) yang bersifat hidrofilik (senang air) berada
dibagian luar membran sel;
ü
Bagian ekor (lipid) berada dibagian dalam
membran sel dan bersifat Bhidrofobik (tidak senang air)
ü
Lapisan membran sel tidak hanya menutupi bagian
luar sel, tetapi juga berlekuk-lekuk dan melipat kedalam sedemikian rupa
sehingga membentuk sebuah sistem membran di dalam sitoplasma.
-
Fungsi :
1.
Membatasi sel dengan lingkungan luar
2.
Menjaga aktivitas sel tetap berlangsung
3.
Menyeleksi benda atau zat yang dapat masuk
kedalam sel
Ø
Nukleus
(inti sel) adalah merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan
penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel.
Ø
Ciri-ciri:
§
Terdiri dari :
ü Cairan Inti
(nuclear Sap), merupakan cairan yang didalamnya terdapat nukleolus dan
kromatin;
ü Kromatin, mengandung
materi genetik berupa DNA( Deoxiribonucleaic
acid) serta protein; Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma.
Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran
kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom.
Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein.
ü Nukleulus
(anak Inti), butiran yang bersifat asam yang terletak di inti sel. Nukleolus
berentuk seperti bola, dan melalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak
sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang
menempel pada bagian kromatin.
ü Membran
nukleus, memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran
inti terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan keluar masuknya benda
atau zat tertentu.
Ø Fungsi
:
§ Berperan
dalam pembentukan protein
§ Nukleolus
(anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam
perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus
ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom.
§ Untuk
menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan
mengelola ekspresi gen.
§ Untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein,
§ Sebagai
tempat sintesis ribosom,
§ Tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA
§ Mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
RETIKULUM ENDOPLASMA
RETIKULUM ENDOPLASMA
Ø
Retikulum Endoplasma (RE) : merupakan sebuah
sistem yang membran yang berlipat-lipat.
Ø
Ciri-ciri :
ü
Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada
RE bersatu dengan membran sel dan membran inti.
ü
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
ü
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat
bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis
protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
ü
RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak
memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya.. RE sarkoplasmik ini ditemukan
pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus
adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE
sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam
pemicuan kontraksi otot.
ü
Ada yang tampak kasar (RE kasar) dan Tampak
halus (RE halus);
ü
Pada permukaan membran RE kasar terdapat ribosom
yang menempel
Ø
Fungsi :
ü
RE kasar Berperan dalam pembentukan membran dan
protein
ü
RE halus berperan dalam pembentukan lemak,
menetralisir racun dan penyimpanan kalsium yang berguna pada kontraksi sel
otot.
ü
RE halus berfungsi dalam beberapa proses
metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi
kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein
membran sel.
Ciri-ciri : |
ü
organel kecil dan padat
ü
Biasanya terletak di RE dan di anak inti
(nukleolus),
ü
Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang
banyak.
ü
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri
atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein
atau RNP)
ü
Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk
rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA
pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau
terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
Ø
Fungsi : Sebagai tempat sintesis potein.
Ø
Badan golgi : berupa berkas kantung berbentuk
cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di
ujungnya.
Ø
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula)
pipih yang dikelilingi membran
Ø
Ciri-ciri :
ü
Organel ini hampir terdapat di semua sel
eukariotik;
ü
Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan
golgi;
ü
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh
yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
ü
Sedang pada sel tumbuhan memiliki hingga ratusan
badan golgi pada setiap selnya.
ü
Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
ü
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk
tubulus dan juga vesikula.
Ø
Fungsi :
ü
Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.
ü
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran
golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian
dari membrane plasma.
ü
Membentuk dinding sel tumbuhan
ü
Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada
spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan
lisosom.
MTOKONDRIA
MTOKONDRIA
Ø
Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi
protein dan benar-benar merupakan "gardu tenaga". "Gardu
tenaga" ini mengoksidasi makanan dan mengubah energi menjadi adenosin
trifosfat atau ATP. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi termasuk sistesis
enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersusun seperti akordion dan
meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi. (Sumber: Time Life, 1984)
Ø
Ciri-ciri :
ü
Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada yang
bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket dan ada pula yang tidak
beraturan selain itu ada juga yg berbentuk butiran atau benang.
ü
Mitokondria mempunyai sifat elastis, artinya
bentuknya mudah berubah.
ü
Pada sel sperma, mitokondria tampak
berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan untuk bergerak.
ü
Ukuran seperti bakteri dengan diameter 0,5 – 1
µm.
Ø Fungsi
: sebagai tempat berlangsungnya respirasi (kegiatan pernapasan)
LISOSOM
Ø Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan
dan soma = tubuh.
Ø Lisosom merupakan kantong yang
berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk
mencerna makromolekul.
Ø Ciri-ciri :
ü
Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan
(mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein;
ü
Sentriol terdiri atas sepasang badan berbentuk
tabung yang saling tegak lurus dan merupakan suatu kesatuan yang disebut
sentrosom;
Ø Fungsi : Lisosom berperan dalam pencernaan
intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.
Ø Pembentukan Lisosom :
Enzim lisosom
adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam
RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke
sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih
dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian
dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam,
pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
SENTRIOL
Ø
Sentriol
merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma
yang dekat dengan nukleus.
Ø
Ciri-ciri :
ü
Sel hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat
rendah memiliki dua sentriol pada sitoplasma.
ü
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
ü
Dari sentriol memancar benang-benang gelendong
pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang
gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub
masing-masing.
·
Plastida
adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
·
Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan.
·
Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
·
1). Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi
sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
• Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
• Elaioplas atau Lipidoplas (untuk
menyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
·
2). Kloroplas
Kloroplas
merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan
sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga
matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia
dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri
secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
·
3). Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen,
misalnya :
• Fikosianin
menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin
menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
• Karoten
menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil
menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
• Fukosatin
menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
·
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran
rangkap. Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam
ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini
membesar sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan
tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid
dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul
pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil.
VAKUOLA
·
Vakuola
ialah organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang
disebut tonoplas.
·
Ciri-ciri
:
ü
Vakuola berbentuk cairan yang di dalamnya terlarut
berbagai zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa.
ü
Pada sel tumbuhan, vakuola selalu ada.
ü
Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang
terbentuk semakin besar.
ü
Vakuola juga terdapat pada protozoa.
ü
Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan
vakuola nonkontraktil.
Ø
Vakuola kontraktil, disebut juga vakuola
berdenyut. Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai osmoregulator yaitu
mengatur nilai osmotik dalam sel.
Ø
Vakuola nonkontraktil, disebut juga vakuola
makanan, yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan
makanan ke seluruh tubuh.
·
Fungsi :
ü
Menyimpan minyak atsiri
ü
Menyimpan pigmen
ü
Tempat cadangan makanan
ü
Menyimpan sisa metabolism
Vakuola berisi:
o
gas,
o
asam amino,
o
garam-garam organik,
o
glikosida,
o
tanin (zat penyamak),
o
minyak eteris (misalnya jasmine pada melati,
roseine pada mawar zingiberine pada jahe),
o
alkaloid (misalnya kafein pada biji kopi, kinin
pada kulit kina, nikotin pada daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada
buah atau biji coklat, solanin pada umbi kentang, likopersin dan lain-lain),
o
enzim,
o
butir-butir pati.
sumber : dari berbagai sumber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar